Perjalanan dan ekspansi bangsa Viking ke berbagai wilayah di Eropa merupakan salah satu aspek paling mencolok dari sejarah mereka. Antara abad ke-8 hingga ke-11, bangsa Viking tidak hanya dikenal sebagai penyerang yang menakutkan, tetapi juga sebagai penjelajah, pedagang, dan pendiri koloni baru. Penyebaran mereka mencakup banyak wilayah di Eropa, dari Inggris dan Prancis hingga Islandia dan jauh ke arah timur hingga Rusia. Berikut adalah gambaran tentang perjalanan dan ekspansi Viking ke berbagai bagian Eropa.
Ke Inggris: Penaklukan dan Pembentukan Danelaw
Salah satu perjalanan paling terkenal dalam sejarah Viking adalah serangan mereka ke Inggris. Meskipun orang Viking pertama kali datang ke Inggris pada abad ke-8, ekspansi mereka menjadi lebih signifikan pada abad ke-9 dan ke-10.
Serangan Awal dan Penaklukan Lindisfarne (793 M): Sejarah serangan Viking dimulai dengan peristiwa terkenal di biara Lindisfarne pada tahun 793, yang dianggap sebagai “awal dari Zaman Viking.” Serangan ini mengejutkan dunia Kristen, karena para Viking menyerang tempat suci dan merampoknya.
Serangan Berlanjut dan Pembentukan Danelaw: Pada abad ke-9 dan ke-10, Viking dari Denmark dan Norwegia melancarkan serangan besar-besaran ke Inggris. Mereka menaklukkan wilayah yang luas dan mendirikan pemukiman-pemukiman Viking. Wilayah yang dikuasai Viking di Inggris dikenal dengan nama Danelaw. Danelaw mencakup sebagian besar bagian utara dan timur Inggris, dan Viking mendirikan kota-kota seperti York (juga dikenal sebagai Jorvik), yang menjadi pusat perdagangan dan pemerintahan mereka.
Penyatuan Inggris dan Kekuasaan Cnut: Pada awal abad ke-11, Raja Cnut (atau Canute) dari Denmark berhasil menyatukan Inggris, Denmark, Norwegia, dan sebagian besar Swedia menjadi sebuah kerajaan yang disebut Kerajaan Inggris Raya. Cnut dan keturunannya memerintah Inggris selama beberapa dekade, memperkuat pengaruh Viking di wilayah ini.
Ke Prancis: Serangan dan Pembentukan Normandia
Selain menyerang Inggris, Viking juga melakukan ekspansi besar ke Prancis, khususnya ke wilayah utara yang dikenal dengan nama Normandy (Normandia). Di sinilah mereka berinteraksi dengan kerajaan Franka, dan hasilnya adalah pembentukan salah satu koloni Viking terbesar.
Serangan ke Franka: Pada abad ke-9, Viking menyerang kerajaan Franka yang dipimpin oleh keluarga Karolingian. Mereka menyeberangi Sungai Seine dan menjarah kota-kota seperti Paris. Serangan Viking ini sangat meresahkan raja-raja Franka, karena Viking sering menyerang dengan kekuatan besar dan mengepung kota-kota utama.
Pemberian Tanah oleh Raja Charles yang Sederhana (911 M): Pada tahun 911, Raja Charles yang Sederhana (Charles the Simple) dari Kerajaan Franka, setelah gagal menghentikan serangan Viking, akhirnya membuat keputusan penting: dia memberikan tanah di sepanjang Sungai Seine kepada pemimpin Viking yang terkenal, Rollo. Sebagai hasilnya, wilayah ini dikenal sebagai Normandy (dari kata Norsemen, yang berarti “orang-orang utara”). Sebagai bagian dari perjanjian ini, Rollo dan pengikutnya setuju untuk menjadi subjek kerajaan Franka dan memeluk agama Kristen.
Pendirian Kerajaan Normandia: Pemberian tanah ini membawa bangsa Viking ke dalam sejarah Prancis. Rollo dan keturunannya membangun kerajaan Viking yang kuat di Normandia. Pada abad ke-11, keturunan Rollo, seperti William the Conqueror, akhirnya berhasil menaklukkan Inggris pada Pertempuran Hastings (1066), yang memperkenalkan unsur-unsur Viking ke dalam budaya dan pemerintahan Inggris.
Ke Islandia: Penemuan dan Pemukiman
Islandia adalah salah satu tempat yang penting bagi ekspansi Viking. Meskipun Islandia mungkin tidak sepenuhnya “dijajah” oleh Viking dalam arti militer, pulau ini menjadi salah satu koloni paling signifikan yang mereka dirikan.
Penemuan Islandia oleh Viking: Islandia pertama kali ditemukan oleh Viking Norwegia pada abad ke-9. Menurut catatan sejarah, seorang penjelajah Norwegia bernama Naddoddr adalah orang pertama yang menemukan Islandia sekitar tahun 860, meskipun ia hanya singgah di pulau itu. Flóki Vilgerðarson kemudian menjadi orang pertama yang menetap di Islandia pada sekitar tahun 874.
Pemukiman di Islandia: Setelah penemuan tersebut, banyak Viking dari Norwegia dan bagian-bagian lain dari Skandinavia mulai migrasi ke Islandia, dan pada akhir abad ke-9 dan awal abad ke-10, mereka mendirikan pemukiman yang bertumbuh pesat di pulau tersebut. Islandia menjadi rumah bagi sejumlah keluarga Viking, dan pada abad ke-10, mereka mendirikan Althing, salah satu parlemen pertama di dunia, yang berfungsi sebagai lembaga pemerintahan dan peradilan.
Penyebaran Budaya Viking: Islandia memainkan peran penting dalam penyebaran budaya Viking. Masyarakat Islandia menghasilkan banyak saga dan literatur, termasuk Edda dan Sagas yang menjadi sumber utama untuk memahami sejarah, mitologi, dan kehidupan sehari-hari Viking.
Ke Rusia dan Wilayah Timur: Viking sebagai Pedagang dan Penjelajah
Ekspansi Viking juga meluas jauh ke arah timur, khususnya ke wilayah yang kini dikenal sebagai Rusia dan Ukraina. Meskipun serangan mereka lebih terbatas dibandingkan dengan ekspansi ke Barat, Viking memainkan peran penting dalam perdagangan dan pembentukan kerajaan Slavia.
Rute Perdagangan Melalui Sungai: Viking yang berasal dari Swedia dikenal sebagai Varangians dan berlayar melalui sungai-sungai besar di Eropa Timur, seperti Sungai Volga dan Dnieper, untuk berdagang dengan bangsa-bangsa di wilayah tersebut. Mereka mendirikan jaringan perdagangan yang menghubungkan Skandinavia dengan dunia Timur, termasuk Bizantium dan Dunia Islam. Perdagangan ini memungkinkan mereka untuk memperoleh barang-barang berharga seperti perak, budak, dan barang-barang mewah.
Pendirian Kerajaan Rusia Kuno: Viking Swedia, terutama mereka yang dikenal dengan nama Varangians, juga berperan dalam pendirian kerajaan Rusia Kuno. Pada abad ke-9, seorang pemimpin Viking bernama Rurik mendirikan dinasti yang akhirnya menguasai wilayah Slavia di sekitar Sungai Neva dan membentuk Kerajaan Rus. Kerajaan ini menjadi cikal bakal negara Rusia modern.
Ke Greenland dan Amerika Utara: Ekspedisi ke Dunia Baru
Selain menjelajah Eropa, beberapa kelompok Viking juga melakukan perjalanan jauh ke barat menuju dunia baru.
Penemuan Greenland: Pada akhir abad ke-10, seorang penjelajah Viking terkenal, Erik the Red, menemukan dan menjajah Greenland. Erik mendirikan pemukiman di Greenland sekitar tahun 986, dan Viking mulai menetap di sana, meskipun kondisi cuaca yang keras membuat kehidupan di sana menjadi sangat sulit.
Leif Erikson dan Amerika Utara: Pada awal abad ke-11, Leif Erikson, putra Erik the Red, melakukan ekspedisi ke Amerika Utara dan kemungkinan besar menjadi orang Eropa pertama yang mencapai benua Amerika, jauh sebelum Columbus. Leif mendirikan pemukiman di daerah yang kini dikenal sebagai Vinland, yang terletak di pesisir Kanada bagian timur, meskipun pemukiman ini tidak bertahan lama.